Baca juga link berikut
Pelatihan pengendalian masalah gizi anak dan COVID-19 berbasis sekolah ini merupakan upaya strategis dalam menghadapi pembelajaran tatap muka yang akan segera diberlakukan di Kabupaten Garut, khususnya di SDIT Uwais Al Qorni. Sekolah yang dinaungi oleh Yayasan Chaloen Al Akbar Indonesia ini memainkan peran penting dalam mempersiapkan lingkungan pendidikan yang aman dan sehat bagi para siswanya. Oleh karena itu, pelatihan ini dirancang untuk membekali tenaga pendidik dan peserta didik dengan pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan guna mengatasi dua isu krusial yaitu masalah gizi anak dan pencegahan penyebaran COVID-19 di lingkungan sekolah.
Tujuan utama dari pelatihan ini adalah mengoptimalkan pemantauan tumbuh kembang anak serta memperkuat peran Satuan Tugas (Satgas) COVID-19 di sekolah dan masyarakat sekitarnya. Dalam konteks pertumbuhan anak, gizi seimbang sangat berperan penting untuk menunjang kesehatan fisik dan mental anak. Anak-anak yang mendapatkan gizi yang cukup akan memiliki daya tahan tubuh yang lebih baik, yang sangat dibutuhkan terutama di masa pandemi ini. Selain itu, pendidikan mengenai gizi yang baik juga diharapkan dapat mengurangi risiko malnutrisi dan penyakit yang berhubungan dengan diet yang tidak sehat.
Pencegahan COVID-19 di sekolah menjadi prioritas penting lainnya. Dengan pembelajaran tatap muka yang akan segera dimulai, langkah-langkah pencegahan seperti pemakaian masker, protokol kesehatan, dan penyediaan fasilitas sanitasi harus diperketat. Pelatihan ini akan memberikan panduan dan best practice kepada Satgas COVID-19 di sekolah dalam mengimplementasikan protokol kesehatan secara efektif. Meningkatkan kesadaran dan kepatuhan siswa serta seluruh hidrasi staf sekolah terkait protokol kesehatan akan membantu meminimalisir risiko penyebaran virus.
Secara keseluruhan, pelatihan ini bertujuan untuk menciptakan ekosistem pendidikan yang sehat dan aman, di mana aspek gizi dan pencegahan penyakit mendapatkan perhatian khusus. Inisiatif ini juga diharapkan dapat menjadi model yang dapat diadopsi oleh sekolah-sekolah lain dalam upaya mempersiapkan pembelajaran tatap muka yang aman dan efektif.
Pelatihan Pengendalian Masalah Gizi Anak dan COVID-19 Berbasis Sekolah di Kabupaten Garut ini dilaksanakan pada tanggal 4-5 September 2021 di Fave Hotel Garut. Pelatihan ini diselenggarakan oleh Yayasan Chaloen Al Akbar Indonesia dengan kerjasama STIKes Dharma Husada Bandung. Acara pelatihan yang strategis ini bertujuan untuk memperkuat kapasitas para pendidik dan tenaga kesehatan dalam menghadapi tantangan gizi anak yang terpengaruh oleh pandemi COVID-19, terutama menjelang pembelajaran tatap muka.
Para peserta pelatihan berasal dari berbagai kalangan yang memiliki peranan penting dalam memajukan kesehatan gizi anak di lingkungan sekolah. Mereka terdiri dari guru dan staf SDIT Uwais Al Qorni Garut, kader posyandu, tim penggerak PKK, serta perwakilan dari beberapa SD di Desa Wanajaya. Keberagaman peserta ini mencerminkan semangat kolaborasi yang diusung oleh pelatihan ini dalam menciptakan sinergi antar berbagai pihak terkait.
Acara ini juga mendapatkan dukungan dan perhatian dari pihak pemerintah setempat. Pejabat penting yang hadir dalam pelatihan ini termasuk Kabag Kesra Setda Garut, Drs. Anas A Malik M.Si, yang berperan dalam membuka dan memberikan arahan pada pembukaan acara. Kehadiran narasumber kompeten dari STIKes Dharma Husada, yang membagikan hasil penelitian dan best practices dalam pengendalian masalah gizi anak dan COVID-19, juga menjadi sorotan utama dalam pelatihan ini.
Melalui kerjasama antara Yayasan Chaloen Al Akbar Indonesia dan STIKes Dharma Husada Bandung, serta dukungan dari berbagai stakeholder lokal, pelatihan ini diharapkan mampu memberikan dampak positif yang signifikan. Fokus utama pelatihan adalah pada peningkatan pengetahuan dan keterampilan peserta dalam mendeteksi serta menangani masalah gizi anak di masa pandemi dan mempersiapkan skenario yang aman bagi pembelajaran tatap muka di Kabupaten Garut.
Pelatihan ini dirancang untuk memberikan wawasan dan keterampilan praktis kepada guru dan petugas kesehatan sekolah dalam upaya meningkatkan pengendalian masalah gizi anak dan penanganan COVID-19 di lingkungan sekolah. Materi pelatihan meliputi beberapa aspek penting, yaitu pemantauan tumbuh kembang anak, pembentukan dokter kecil, dan penerapan pola hidup bersih dan sehat.
Pemantauan tumbuh kembang anak merupakan komponen utama dalam materi pelatihan ini. Para peserta diberikan pemahaman mendalam mengenai pentingnya pemantauan perkembangan fisik dan mental anak-anak secara berkala. Tujuan utamanya adalah untuk mendeteksi dini berbagai masalah kesehatan yang bisa menghambat tumbuh kembang optimal anak. Santi Deliani R, Ketua Yayasan Chaloen Al Akbar Indonesia, menjadi salah satu narasumber yang menjelaskan teknik pemantauan tumbuh kembang yang efektif serta indikator-indikator kesehatan anak yang harus diperhatikan.
Selain itu, pembentukan dokter kecil di sekolah menjadi salah satu solusi yang diinisiasi dalam pelatihan ini. Dokter kecil adalah para siswa yang dilatih khusus untuk membantu memantau dan menjaga kesehatan teman-temannya di sekolah. Melalui program ini, diharapkan para siswa dapat menerapkan pola hidup sehat dan bersih sejak dini. Mereka juga akan dibekali pengetahuan dasar mengenai pertolongan pertama dan cara menjaga kebersihan lingkungan sekolah.
Pola hidup bersih dan sehat menjadi tema yang tak kalah penting dalam pelatihan ini. Penerapan protokol kesehatan, seperti mencuci tangan dengan sabun, menggunakan masker, dan menjaga jarak fisik, menjadi prioritas utama. Penerapan pola hidup ini tidak hanya untuk mencegah penyebaran COVID-19, tetapi juga untuk menghindari berbagai penyakit menular lainnya yang mungkin terjadi di lingkungan sekolah.
Pelatihan pengendalian masalah gizi anak dan COVID-19 diharapkan dapat membawa perubahan positif di SDIT Uwais Al Qorni, menjadikannya contoh sekolah sehat dengan program kesehatan yang terstruktur dan efektif. Reza Ahmad Lutfi, selaku ketua pelaksana, mengutarakan harapannya agar pelatihan ini mampu meningkatkan kesadaran guru dan orang tua tentang pentingnya gizi dan kesehatan anak.
Kesadaran akan pentingnya gizi dan kesehatan menjadi fondasi dalam memastikan anak-anak tumbuh dan berkembang dengan baik. Melalui pengetahuan yang didapat dari pelatihan ini, para guru dan orang tua diharapkan dapat berkontribusi aktif dalam menciptakan lingkungan sekolah yang mendukung pola hidup sehat. Langkah-langkah spesifik seperti penyusunan menu makanan sehat di kantin sekolah, pengadaan program olahraga rutin, serta penyuluhan gizi dan kesehatan menjadi beberapa contoh inisiatif yang dapat diimplementasikan.
Selain itu, tindak lanjut dari pelatihan ini mencakup sosialisasi hasil pelatihan kepada orang tua murid. Sosialisasi ini bertujuan untuk memastikan bahwa penerapan pola hidup bersih dan sehat tidak hanya berhenti di sekolah, tetapi juga terlaksana di rumah. Melibatkan orang tua dalam proses ini sangat penting karena mereka berperan besar dalam membentuk kebiasaan makan dan perilaku sehat anak di rumah. Sosialisasi dapat dilakukan melalui berbagai media, seperti pertemuan orang tua, pamflet edukasi, dan platform digital.
Secara keseluruhan, upaya sinergis antara sekolah dan keluarga diharapkan dapat menciptakan lingkungan yang kondusif bagi anak-anak untuk belajar dan tumbuh sehat, terlebih dalam situasi pandemi COVID-19 yang menuntut perhatian ekstra pada pola hidup bersih dan sehat.
Tinggalkan Komentar